ads header

Breaking News

Indikator Ketercapaian GLS Tahap Pembiasaan

Indikator Ketercapaian GLS Tahap PembiasaanBerikut ini adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk rujukan apakah sekolah dapat meningkatkan kegiatan literasinya dari tahap pembiasaan ketahap pengembangan. Apabila semua indikator tahap pembiasaan ini terpenuhi, sekolah dapat meningkatkan diri ke tahap pengembangan.
No Indikator Belum Sudah
1 Ada,kegiatan 15 menit membaca (membaca dalam hati, membacakan,nyaring) yang dilakukan,setiap hari (di awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran).
2 Kegiatan,15 menit membaca telah berjalan selama minimal 1 semester.
3 Peserta,didik memiliki jurnal membaca harian.
4 Guru,,kepala sekolah, dan/atau tenaga kependidikan menjadi model dalam kegiatan,15 menit membaca dengan ikut membaca selama kegiatan berlangsung.
5 Ada,perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan,area baca yang nyaman dengan koleksi buku nonpelajaran.
6 Ada,poster-poster kampanye membaca di kelas,,koridor, dan/atau area lain di sekolah.
7 Ada,bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas.
8 Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi,lingkungan yang bersih, sehat dan kaya teks. Terdapat,poster-poster tentang pembiasaan hidup bersih, sehat, dan indah.
9 Sekolah berupaya melibatkan publik (orangtua, alumni,,dan elemen masyarakat) untuk mengembangkan kegiatan literasi sekolah.
10 Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen melaksanakan,dan mendukung gerakan literasi sekolah

Tabel 9. Indikator Ketercapaian GLS Tahap Pembiasaan di SMP
http://ilmuduniapendidikan.blogspot.co.id/2016/07/indikator-ketercapaian-gls-tahap.html

Dalam tahap pembelajaran ini berbagai jenis kegiatan dapat dilakukan, antara lain: 
Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan nonakademik atau akademik.
Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic organizers secara optimal, misalnya tabel TIP: Tahu-Ingin-Pelajari; tabel Perbandingan; Tangga Proses/Kronologis)
Menggunakan lingkungan fisik, social dan afektif, dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi–di luar buku teks pelajaran–untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks pelajaran. Beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pembelajaran ini antara lain:
Buku yang dibaca berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu (bukan hanya bahasa) sebanyak 12 buku bagi siswa SMP.
Ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait dengan mata pelajaran).

Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat,
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan
Mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbai, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran 

No comments